Bagi Anda yang memiliki website baik untuk berjualan atau untuk branding, bounce rate adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Apa itu bounce rate? Bounce rate secara sederhana bisa didefinisikan sebagai persentase dari jumlah pengunjung situs Anda yang meninggalkan halaman tanpa melakukan apapun. Mereka tidak mengeklik link, melakukan pembelian atau mengisi formulir yang Anda sediakan.
Selain membahas tentang apa itu bounce rate, dalam artikel ini kita akan mengupas tentang berapa rasio bounce rate yang dianggap bagus dan bagaimana cara mendapatkannya. Simak langsung dalam ulasan berikut ini!
Berapa Rata-rata Rasio Bounce Rate yang Bagus?
Sebelum kita membahas tentang berapa bounce rate yang bagus, Anda harus tahu bahwa ada yang disebut dengan bounce rate rata-rata atau average bounce rate. Average bounce rate sendiri berbeda-beda, tergantung industri yang Anda geluti. Berdasarkan data dari Custom Media Labs ditemukan bahwa beberapa jenis situs berbeda memiliki rasio average bounce rate sebagai berikut:
- Industri e-commerce dan ritel: 20-45%
- Konten non e-commerce: 35-60%
- Landing page: 60-90%
- Blog dan portal: 65-90%
Selain itu, bounce rate juga dipengaruhi oleh traffic source (dari mana sumber traffic yang mengarahkan ke situs Anda). Nilai rata-rata bounce rate berdasarkan traffic source adalah:
- Pencarian organic: 43,60%
- Langsung: 49,90%
- Tujukan/referral: 37,5%
- Iklan bergambar: 56,5%
- Media sosial: 54%
- Email: 35,20%.
Apa yang Terjadi Jika Skor Bounce Rate Terlalu Rendah?
Secara umum, bounce rate yang lebih rendah itu dianggap lebih baik. Biasanya, bounce rate yang bagus itu berada di bawah 40%. Artinya dari 100 kunjungan ke halaman situs Anda, ada 60 pengunjung yang melakukan aksi lain (mengeklik tautan, mengisi formulir atau melakukan pembelian). Sebuah situs akan menjadi buruk jika nilai bounce rate-nya lebih tinggi dari 70%. Tapi, benarkah selalu begitu?
Jika kita pahami dari logika, bounce rate yang rendah itu memang bagus. Tapi jika angkanya sampai satu digit atau bahkan 0%, ini justru mengindikasikan adanya masalah dalam situs Anda. Bounce rate rendah bisa disebabkan karena situs punya banyak konten bermanfaat dan relevan sehingga orang betah berlama-lama menjelajah.
Tapi, ini juga bisa terjadi karena situs tidak seo-friendly, yang mana tata letaknya buruk, membingungkan dan susah dinavigasi. Efeknya, pengunjung dipaksa berlama-lama tetap di sana untuk menyelesaikan satu tugas atau tindakan.
Selain itu, kesalahan lain seperti kesalahan dalam memasang Google Analytic serta Event Tracking yang melonjak secara otomatis serta Google Analytic Tag pada Iframe juga bisa menyebabkan bounce rate turun sangat rendah. Jadi jika bounce rate situs Anda turun lebih rendah dari 10%, ada baiknya segera melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebabnya karena bisa jadi Anda menarik traffic yang tidak seharusnya atau situs Anda tidak dioptimasi dengan baik.
Bagaimana Agar Website Kita Memiliki Bounce Rate yang Bagus?
Setelah tahu apa itu bounce rate dan rasio bounce rate yang bagus, Anda juga perlu mengetahui cara untuk mendapatkannya. Simak beberapa tips berikut ini!
Meningkatkan Kecepatan Website
Berdasarkan data Google, sebanyak 11 juta kunjungan ke situs yang loading-nya lambat berhubungan dengan tingginya bounce rate. Bayangkan saja ketika Anda berkunjung ke situs dalam keadaan terburu-buru tapi ternyata halaman tersebut sulit diakses. Tidak ada pilihan lain kecuali menutup tab, bukan?
Beberapa cara mempercepat situs antara lain adalah dengan mengompres ukuran gambar jadi lebih kecil, mengganti provider hosting menjadi yang lebih cepat serta menghapus plugin dan scripts yang tidak perlu.
Membuat Tampilan Website yang Responsif di Semua Perangkat
Pengunjung situs Anda masuk ke halaman dengan berbagai perangkat mulai dari PC, tablet hingga ponsel. Pastikan situs Anda cukup responsif terlepas dari perangkat apa pun yang mereka gunakan. Dengan begitu, mereka tidak akan meninggalkan situs Anda tanpa melakukan apa-apa.
Membuat Konten yang Relevan dan Memberikan Solusi
Semua orang datang ke situs Anda dengan tujuan. Pastikan konten yang ditampilkan pada halaman situs Anda relevan dengan pencarian yang dilakukan pengunjung dan memberikan solusi yang mereka butuhkan.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini 6 Cara Membuat Konten Website Berkualitas
Menampilkan Video dan Gambar pada Konten
Menurut situs video hosting Wistia, menambahkan video ke dalam konten bisa membuat pengunjung bertahan 2,6 kali lebih lama dibanding di halaman yang tidak ada videonya.
Gambar di sisi lain juga membuat tampilan halaman jadi lebih menarik. Gambar yang memperjelas isi konten juga akan membuat pengunjung bertahan di halaman lebih lama di halaman Anda.
Menambahkan Internal Link pada Konten
Internal link dikenal sebagai cara yang ampuh untuk meningkatkan kinerja SEO. Tapi tidak hanya itu, internal link di konten Anda juga bisa memperbaiki bounce rate. Kenapa? Karena internal link akan membawa pengunjung ke halaman lain di situs Anda. Ini akan meningkatkan Page Authority. Terlebih, ketika pengunjung sudah mengeklik halaman lain di situs Anda, itu tidak lagi dihitung sebagai bounce.
Itu dia penjelasan ringkas mengenai apa itu bounce rate serta bagaimana cara mendapatkan bounce rate yang bagus di situs Anda. Gunakan Jasa SEO Profesional agar website Anda dioptimasi dengan baik, sehingga meminimalisasi risiko bounce rate yang buruk. Semoga bermanfaat!