Era digital telah mengubah cara publik mengonsumsi informasi dan membuat keputusan untuk membeli. Pelaku bisnis semakin memahami bahwa Key Opinion Leader adalah sosok penting yang mampu memengaruhi opini dan keputusan masyarakat untuk membeli. Mereka memiliki reputasi dan pengaruh yang tidak bisa dianggap enteng dalam bidang atau industri mereka.
Baca lebih lanjut artikel ini agar Anda lebih paham tentang Key Opinion Leader dan dampak opini mereka terhadap bisnis!
Apa Itu Key Opinion Leader?
Key Opinion Leader (KOL) adalah sosok yang memiliki kepakaran atau keahlian dalam suatu bidang sehingga pengaruh opininya cukup besar. KOL biasanya memiliki pengikut (followers) atau orang-orang yang percaya pada kepakaran dan opininya. Hal ini memberinya kemampuan dalam memengaruhi pendapat dan pilihan publik.
KOL memegang peran penting dalam dunia bisnis dan pemasaran online. Sosok-sosok tersebut mampu memengaruhi masyarakat untuk membeli produk atau jasa tertentu. Kepakaran dan reputasi KOL bahkan bisa lebih memikat calon konsumen daripada promosi langsung oleh merek atau perusahaan tertentu.
Perbedaan Key Opinion Leader dengan Influencer
Banyak orang, mungkin termasuk Anda, menganggap Key Opinion Leader sama dengan influencer. Walau keduanya sama-sama memiliki followers, KOL dan influencer memiliki karakteristik unik yang cukup berbeda. Berikut beberapa perbedaan mereka:
KOL Memiliki Kredibilitas dan Otoritas Lebih Kuat
KOL biasanya merupakan sosok yang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk belajar, meneliti, atau terlibat dalam bidang/topik tertentu. Ketika KOL menyampaikan pendapat, opini, atau pernyataan, kata-kata mereka dianggap memiliki kekuatan karena keahlian atau kepakaran mereka.
Influencer rata-rata merupakan sosok yang populer berkat konten media sosial, tetapi belum tentu karena mereka memiliki kepakaran di bidang spesifik. Walau sama-sama bisa memengaruhi keputusan atau opini publik, KOL memiliki kredibilitas keilmuan yang lebih kuat dari influencer.
Apakah ini berarti kedua tidak bisa bersinggungan? Belum tentu! KOL bisa menjadi influencer jika memutuskan untuk lebih aktif di media sosial. Sebaliknya, influencer bisa menjadi KOL jika dia memiliki keahlian atau latar belakang khusus yang menunjukkan kepakarannya.
Salah satu contohnya adalah psikiater Jiemi Ardian yang cukup aktif di media sosial. Walau bisa disebut influencer di Instagram dan Twitter, Jiemi Ardian juga merupakan dokter kejiwaan tersertifikasi. Kepakarannya membuatnya bisa disebut KOL yang aktif di media sosial; mirip influencer, tetapi dengan konten yang spesifik dan memiliki tingkat kepakaran tinggi.
KOL Memiliki Target Audience yang Lebih Spesifik
Keahlian spesifik membuat target audience KOL lebih spesifik dan terfokus. Misalnya, sosok KOL dengan keahlian bidang saham dan investasi cenderung menarik audience dengan minat serupa. Sebaliknya, influencer cenderung menarik audience dengan latar belakang lebih beragam.
Baca juga: Gausah Bingung, Ini Cara Menentukan Audience Facebook Ads
Konten KOL Lebih Spesifik
Karena KOL fokus pada satu bidang, kontennya cenderung spesifik, misalnya yang dibuat pakar kedokteran jiwa atau ahli konservasi lingkungan. Konten mereka biasanya padat dan penuh informasi karena berdasarkan kepakaran serta hasil penelitian.
Tema yang diusung influencer bisa saja memiliki tema tertentu, tetapi biasanya terlalu spesifik dan cenderung mudah diikuti. Contohnya adalah influencer yang kontennya meliputi dokumentasi jalan-jalan, informasi restoran dan ulasan makanan, atau hiburan.
KOL Lebih Sukses dalam Mempengaruhi Keputusan
Kerja sama dengan KOL biasanya dilakukan untuk memengaruhi opini dan membuat publik lebih percaya pada nama atau brand tertentu saat mengambil keputusan. Hal ini tentu berdampak langsung terhadap pembelian.
Sebaliknya, kerja sama dengan influencer lebih menekankan pada pengenalan merek (brand awareness) sehingga semakin banyak orang yang tahu. Hal ini cocok untuk produk atau layanan yang relatif baru dan membutuhkan banyak engagement, tetapi belum tentu menghasilkan keputusan membeli.
5 Manfaat Menggunakan Key Opinion Leader bagi Brand
Key Opinion Leader adalah kunci bagi merek atau nama tertentu untuk mencapai popularitas dan kesuksesan di kalangan publik. Ada lima alasan kuat untuk bekerja sama dengan KOL dalam bisnis, yaitu:
Membantu Menjangkau Audience yang Lebih Aktif
Audience KOL biasanya lebih aktif karena mereka memang memiliki minat dalam suatu bidang. Ketika KOL membagikan suatu informasi atau opini, tingkat engagement biasanya lebih tinggi. Hal ini membawa dampak positif terhadap reputasi brand di masyarakat.
Influencer sebenarnya juga bisa membawa dampak serupa. Akan tetapi, karena audience-nya lebih luas, pengaruh influencer mungkin tidak sekuat KOL. Publik yang tidak tertarik mungkin menaruh sedikit perhatian sebelum pergi, sehingga engagement jangka panjangnya tidak sekuat KOL.
Membantu Pemilik Brand dalam Meningkatkan Penjualan
KOL cenderung mudah memengaruhi audience untuk memutuskan sesuatu berdasarkan opini atau informasi dari mereka. Ketika engagement publik semakin besar dan aktif, potensi penjualan juga akan meningkat. Hal ini memudahkan pemilik brand untuk mengubah interaksi sosial menjadi transaksi penjualan.
Baca juga: 6 Cara Tingkatkan Conversion Rate, Buat Bisnis Tambah Untung!
Meningkatkan Reputasi Lewat Dukungan Pakar
KOL yang memiliki keahlian atau latar belakang tertentu dipandang sebagai pakar. Mereka menghabiskan waktu lama mengumpulkan keahlian, sertifikasi, atau ilmu sehingga memiliki opini yang bernilai lebih. Masyarakat cenderung lebih mudah percaya kepada sosok yang dianggap pakar.
Ketika pemilik brand bekerja sama dengan figur KOL, reputasi mereka akan meningkat karena adanya kepercayaan masyarakat terhadap sang figur. Masyarakat pun akan cenderung memilih produk atau layanan tersebut karena kehadiran KOL yang mempromosikannya.
Membantu Meluaskan Jangkauan Brand
Influencer seringkali hanya terkenal di dunia maya, tetapi jangkauan KOL bisa meraih segmen publik yang lebih luas. Brand memanfaatkan KOL untuk meraih lebih banyak engagement dengan memanfaatkan reputasi dan kredibilitas mereka. Pengaruhnya pun bisa sampai ke dunia “nyata”, bukan hanya di media sosial.
Raditya Dika adalah contoh influencer yang berhasil membangun reputasi diri sebagai KOL walau memiliki karier di ranah online. Berawal dari blog harian, Raditya Dika berhasil mengemas dan memasarkan komedi serta tulisannya lewat buku, media sosial, dan media digital seperti YouTube dan podcast. Dia juga meluaskan pengaruhnya lewat ajang seperti pelatihan, acara TV, pertunjukan panggung, dan dunia film. Hal ini menjadikannya figur KOL yang mampu menambah nilai pada brand yang diwakilinya dalam kampanye iklan seperti Traveloka dan Mastercard, serta meluaskan jangkauan brand tersebut ke berbagai ranah masyarakat, baik secara online maupun offline.
Membantu Brand Menciptakan Konten Bermutu dan Ramah SEO
KOL berkontribusi dalam pembuatan konten yang ramah SEO dan mendapat peringkat tinggi di hasil pencarian Google. Kualifikasi dan kepakaran KOL akan membantu brand memenuhi ketentuan Google terkait kriteria konten bermutu: E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness).
Dengan dukungan KOL, pemilik brand bisa membuat konten berkualitas tinggi yang padat informasi, tepercaya, dan dapat diandalkan. Hasilnya, publik tertarik untuk membaca dan membagikan informasinya. View dan lalu-lintas (traffic) ke situs atau halaman media sosial brand pun semakin meningkat.
Baca juga: 14 Cara Meningkatkan Traffic Website, Naik Berkali-Kali Lipat!
Kesimpulannya, KOL tidak hanya membantu menciptakan konten berkualitas untuk publik, tetapi juga meningkatkan kualitas strategi SEO dan mendatangkan keuntungan lebih bagi brand.
Tips Memilih Key Opinion Leader dengan Tepat
Memilih Key Opinion Leader adalah tugas penting untuk kesuksesan brand. Ikuti cara-cara berikut agar tidak salah memilih KOL.
Cari KOL yang Berkaitan dengan Brand
Memilih KOL bukan hanya soal sosok terkenal atau tidak. KOL sebaiknya memiliki keahlian dan latar belakang yang sesuai dengan identitas brand. Jika tidak sesuai, pemilihan KOL akan sia-sia dan bahkan malah bisa mengurangi kepercayaan publik.
Contohnya adalah Jamie Oliver, chef ternama Inggris yang secara konsisten mempromosikan alat masak merek Tefal sekaligus menggunakannya di dapurnya sendiri. Karena Jamie Oliver merupakan juru masak profesional, dia bergantung pada alat masak berkualitas untuk kegiatan sehari-hari. Dalam contoh ini, Jamie Oliver merupakan KOL yang bernilai tinggi bagi brand Tefal.
Pastikan KOL Memiliki Reputasi Baik
Zaman sekarang, reputasi tokoh atau figur publik tertentu bisa berpengaruh lebih besar dibandingkan pencapaian mereka. Brand sebaiknya melakukan pengecekan latar belakang menyeluruh ketika memilih KOL. Pastikan mengecek reputasinya di berbagai media serta media sosial.
Selain mengecek akun media sosial si KOL, brand bisa mencari nama si KOL dalam percakapan publik di media sosial. Apakah KOL pernah melakukan tindakan yang kurang etis? Atau mungkin reputasi sosialnya cenderung negatif di mata publik? Publik saat ini sangat kritis terhadap reputasi sosok terkenal, terutama dengan semakin meningkatnya fenomena cancel culture.
Salah satu contoh populer dalam kesalahan strategi pencarian KOL ini adalah Kanye West. Berbagai komentarnya yang mengusik beragam golongan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan membuat banyak brand memutuskan kerja sama dengannya, karena takut nama mereka ikut tercoreng di mata publik. Brand miliknya sendiri pun ikut rugi. Jangan sampai tindakan KOL ikut mencoreng nama baik brand.
Pastikan KOL Aktif di Media Sosial
KOL sebaiknya merupakan sosok yang juga aktif di media sosial, walau mungkin tidak identik dengan influencer. Misalnya, KOL dengan keahlian di bidang medis dan kesehatan idealnya sering berbagi informasi berguna dan bisa dipertanggungjawabkan di media sosialnya.
Anda juga bisa mengecek brand lain yang produk atau bidangnya serupa, lalu mencari referensi KOL mereka. Anda bisa memilih untuk bekerja sama dengan KOL tersebut atau mencari koneksi serupa berdasarkan informasi tersebut.
KOL Harus Aktif Berpastisipasi
KOL yang ideal sebaiknya memiliki inisiatif dan partisipasi aktif. Dalam proses diskusi, KOL yang aktif bisa menyumbangkan sudut pandang dan ide menarik yang mungkin tidak terpikirkan oleh brand. Hal ini karena KOL memanfaatkan latar belakang dan keahliannya untuk menemukan sudut pandang unik.
Bicara soal KOL, strategi SEO untuk bisnis masa kini bukan hanya soal peringkat tinggi di Google, tetapi juga reputasi. Ingin menerapkan strategi berdasarkan reputasi dan kepercayaan publik seperti ini? Coriate adalah rekan yang tepat.
Coriate menghadirkan layanan jasa SEO untuk meningkatkan kunjungan dan view secara organik. Popularitas dan peringkat brand Anda dijamin meningkat secara alami tanpa bot. Dengan pengalaman selama lebih dari tujuh tahun, Coriate membantu meningkatkan engagement dengan publik dan meraih peringkat tinggi di Google secara alami.
Sama seperti kerja sama dengan KOL yang menekankan reputasi alami, Coriate membantu bisnis Anda untuk berkembang dan semakin dikenal secara organik. Dengan paduan strategi riset kata kunci, optimasi situs, serta offline SEO, brand Anda dijamin cepat melejit dan mengundang banyak pelanggan.
Key Opinion Leader adalah salah satu kunci sukses strategi bisnis di era digital. Ketentuan Google terkait kualitas dan tingkat kepercayaan terhadap konten membuat jasa KOL semakin dibutuhkan. Jangan lupa hubungi Coriate untuk memadukan keampuhan strategi SEO organik dengan reputasi dan kepakaran sosok KOL!