Pernahkah Anda berbelanja online dan menemukan sepatu yang Anda incar di 3 toko yang berbeda. Toko pertama memiliki lebih dari 500 review dengan rata-rata rating 4,8 bintang untuk produk tersebut. Toko kedua, memiliki 130 review dengan rata-rata rating 2 bintang. Toko ketiga, belum punya review sama sekali.
Dari gambaran ini kira-kira, di toko ke berapa Anda akan membeli sepatu? Pasti toko pertama dengan 500 review dari pelanggan yang merasa puas, bukan? Kenapa? Karena ada peran social proof di sini.
Percaya atau tidak, social proof adalah salah satu faktor yang menentukan ketertarikan calon konsumen untuk membeli produk Anda atau tidak. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu social proof, contoh social proof dan bagaimana cara menggunakannya untuk kepentingan bisnis yang Anda jalankan.
Apa itu Social Proof?
Istilah social proof muncul pertama kali pada tahun 1984. Fenomena ini disebutkan dan dijelaskan oleh Robert Cialdini dalam bukunya yang berjudul Influence. Disebut juga sebagai pengaruh sosial informasional, pada dasarnya social proof merupakan gagasan yang menunjukkan bahwa orang cenderung akan meniru tindakan orang lain dalam situasi tertentu.
Misalnya saja, ada seseorang yang sedang berhadapan dengan sebuah situasi sosial yang belum mereka temui sebelumnya. Mereka akan mengambil tindakan dengan melihat petunjuk dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Jika seseorang datang ke sebuah pesta untuk pertama kalinya, sangat wajar jika ia mengamati sekelilingnya untuk memastikan semua tindakan yang dia lakukan di pesta tersebut sesuai dengan ekspektasi semua orang.
Social proof adalah gagasan serupa dalam marketing. Ketika orang berbelanja dan tidak tahu apakah mereka akan membeli produk tersebut atau tidak, mereka akan mencari ulasan dan rekomendasi sebagai masukan. Mereka juga akan melihat cara orang lain menggunakan produk tersebut sebelum mengambil keputusan untuk membeli.
Karena alasan inilah, banyak toko baik online maupun offline berusaha keras untuk mendapatkan review. Bisa dari ulasan pelanggan, liputan media dan lain sebagainya. Karena dengan menampilkan citra yang baik lewat social proof, mereka akan lebih mudah meyakinkan calon konsumen baru untuk membeli produk atau layanan yang mereka sediakan.
Mengapa Social Proof Penting dalam Digital Marketing?
Dari penjelasan di atas, Anda pasti sudah mulai memahami bagaimana cara kerja social proof. Lalu, mengapa Anda perlu mempertimbangkannya sebagai salah satu bagian dalam strategi bisnis Anda? Menurut riset dari Sproutsocial, ada beberapa alasan kenapa social proof adalah pendukung yang baik dalam rencana pemasaran:
- Sebanyak 83% konsumen akan merekomendasikan brand yang mereka ikuti di media sosial kepada orang-orang terdekat mereka
- Sebanyak 95% calon pembeli akan membaca ulasan secara online terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli
- Sebanyak 82% orang Amerika meminta referensi dan rekomendasi dari teman-teman atau keluarga mereka sebelum membeli apa pun.
Jadi secara sederhana bisa kita katakan bahwa social proof secara langsung akan menarik lebih banyak calon konsumen untuk membeli produk Anda.
Manfaat Menggunakan Social Proof
Meski secara umum social proof adalah kunci untuk meningkatkan penjualan, namun sebenarnya ada berbagai aspek dari bisnis Anda yang akan ikut terdongkrak dengan adanya social proof. Simak beberapa manfaat penggunaan social proof berikut ini!
Menetapkan Kredibilitas Brand Sebagai Otoritas dalam Industri
Kita semua pasti menginginkan produk yang diciptakan oleh ahlinya. Bahkan untuk item sesederhana sepatu, Anda tentu menginginkan sesuatu yang nyaman dan berkualitas, bukan yang dibuat asal-asalan.
Ketika sebuah perusahaan sepatu menampilkan social proof yang positif, mereka akan membangun kredibilitas mereka sebagai brand dalam industri tersebut. Dengan cara ini, mereka akan menjadi top of mind –yang pertama kali dipikirkan oleh konsumen ketika mereka ingin membeli sepatu. Anda juga bisa menggunakan social proof untuk membangun kredibilitas brand Anda sehingga bisa menjadi top of mind.
Menunjukkan pada Publik Bahwa Anda adalah Pakarnya
Social proof secara langsung akan menjadi bukti bahwa Anda adalah pakar di bidang yang Anda geluti. Anggaplah Anda adalah pengusaha sepatu seperti yang dicontohkan pada poin sebelumnya. Ketika Anda melakukan yang terbaik untuk riset tren, perubahan selera dan kebutuhan pasar maka Anda akan mampu menghadirkan produk sepatu terbaik sesuai dengan demand yang ada.
Social proof yang berasal dari ulasan konsumen, liputan media atau review dari influencer yang menggunakan produk Anda akan jadi bukti bahwa Anda selalu selangkah lebih maju dibanding brand sepatu lain. Ini juga akan menunjukkan bahwa Anda adalah ahli yang selalu serius dengan apa yang Anda kerjakan.
Bukti Bahwa Anda Telah Membantu dan Memuaskan Pelanggan
Word-of-mouth adalah salah satu social proof yang kekuatannya tidak bisa disepelekan. Ini adalah cara bagaimana Anda menunjukkan bagaimana produk yang Anda hasilkan berhasil membantu dan mencapai ekspektasi dari orang yang sudah membelinya. Bayangkan jika ada salah satu konsumen Anda yang akhirnya menemukan sepatu yang nyaman digunakan untuk berjalan jauh setelah membeli produk Anda. Orang-orang tentu akan memberikan perhatian.
Ketika Anda berhasil membuat klien Anda menyukai brand Anda karena sudah membantu mereka mencapai tujuan tertentu, kebahagiaan ini tidak hanya menjadi milik Anda. Kegembiraan ini mungkin akan menular dan menarik perhatian orang-orang yang sebelumnya tidak mengenal brand Anda. Pada akhirnya, mereka juga akan memutuskan untuk membeli sepatu yang Anda jual.
Contoh Penggunaan Social Proof dalam Digital Marketing
Social proof bisa digunakan dalam berbagai bentuk. Bagaimana cara menggunakan social proof? Simak beberapa contohnya berikut ini!
Menggunakan Testimoni Pelanggan
Testimoni pelanggan adalah contoh social proof yang paling efektif. Kumpulkan testimoni positif sebagai bukti langsung bahwa produk atau layanan yang Anda tawarkan memang bisa memberikan manfaat dan kepuasan kepada konsumen.
Tampilkan Jumlah Pengikut di Media Sosial
Jumlah pengikut di media sosial juga bisa memberikan kesan bahwa banyak orang yang percaya pada produk dan brand Anda. Pengikut yang banyak juga menunjukkan bahwa brand Anda memiliki popularitas dan kredibilitas yang tinggi.
Baca Juga: 11 Cara Menambah Followers Instagram, Siap-Siap Cuan!
Tunjukkan Existing Customer dan Client di Website
Cara lain yang tidak kalah menarik dalam penggunaan social proof adalah dengan membagikan informasi tentang existing customer atau klien yang pernah bekerja sama dengan Anda. Akan lebih baik lagi jika klien-klien tersebut adalah perusahaan-perusahaan besar seperti Google dan lain sebagainya.
Tunjukkan Penghargaan yang Diperoleh Brand Anda di Website
Selain klien besar, penghargaan atas produk yang Anda tawarkan juga bisa menjadi social proof yang bagus. Ini akan menunjukkan otoritas Anda dalam bidang yang Anda geluti.
Tunjukkan Hasil Rating Produk atau Jasa
Gunakan sistem rating berupa bintang atau angka di situs bisnis Anda termasuk e-commerce dan Google Bisnis. Penilaian yang tinggi akan menunjukkan bahwa produk Anda sudah memenuhi atau bahkan melampaui ekspektasi pembelinya.
Manfaatkan Pengaruh Influencer
Lakukan kerja sama dengan key opinion leader dan influencer yang relevan dengan target pasar Anda. Para influencer ini bisa memberikan social proof yang kuat dan akan membuat pengikut mereka tertarik untuk membeli produk/layanan Anda.
Tampilkan Jumlah Pembelian Produk
Angka pembelian yang tinggi juga perlu ditampilkan di situs web atau halaman produk Anda di e-commerce. Ini bisa menunjukkan popularitas dan kepercayaan konsumen terhadap merek dan produk Anda.
Membuat Case Study
Sajikan studi kasus atau case study yang mendukung klaim manfaat dari produk atau layanan yang Anda tawarkan. Adanya statistik, penelitian dan data yang terverifikasi bisa membangun kepercayaan dan meyakinkan calon pelanggan Anda. Selain itu, ada berbagai cara untuk menyajikan hasil case study tersebut, Anda bisa menaruhnya di blog perusahaan dan kemudian mengoptimasi konten tersebut secara SEO untuk memaksimalkan performa-nya.
Tunjukkan Hasil UGC di Media Sosial
Dorong konsumen untuk membuat UGC (User Generated Content) lewat posting atau penggunaan hashtag tertentu. Jangan lupa untuk me-repost, me-like dan berinteraksi dengan setiap konten UGC yang sudah dibuat sebagai bentuk terima kasih Anda kepada konsumen.
Setelah membaca penjelasan di atas, sekarang Anda tentu paham betul bahwa social proof adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan dalam marketing. Belum punya website yang menarik untuk menampilkan beragam social proof yang Anda punya? Hubungi Coriate untuk mendapat jasa pembuatan website sekarang juga!