Internal link SEO termasuk strategi optimasi SEO On Page yang banyak diterapkan para pelaku SEO. Dianggap mudah, penerapan strategi ini juga termasuk efektif dibanding strategi lain. Tertarik untuk memahami tentang hal ini? Mari kita ulas lebih lanjut internal link.
Memahami Internal Link SEO

Secara umum, internal link merupakan tautan di sebuah konten yang mengacu pada halaman lain pada situs yang sama. Keberadaan tautan internal ini akan memberikan gambaran pada Google tentang struktur situs. Secara tidak langsung, tautan internal juga akan menyusun hirarki pada situs.
Jadi ketika pengguna mencari sesuatu yang saling berkaitan di situs kita, mereka tidak akan mengalami kesulitan. Kemudahan ini merupakan tanda bahwa upaya mengoptimasi website berlangsung sesuai harapan. Pengunjung yang menganggap situs cukup mudah akan merasa nyaman dan potensi bounce rate pun bisa dihindari.
Internal link punya potensi yang sama dengan outbound link. Keduanya memuat tautan penting yang bermanfaat dalam upaya optimasi. Bedanya, internal link tertaut ke halaman lain pada situs yang sama sedangkan outbound link tertaut pada situs lain yang reputasinya lebih baik di mata Google.
Tipe Internal Link yang Harus Diketahui!

Dalam penerapannya, ada beberapa tipe tautan internal yang perlu kita ketahui. Tujuannya tentu saja, supaya penerapan lebih tepat sasaran dan sesuai target SEO. Adapun tipe-tipe internal link SEO adalah:
1. Contextual Links
Contextual link merupakan tautan dalam bentuk anchor text. Teks tersebut biasanya sesuai dengan kata kunci target. Teks yang dimaksud merupakan kata atau kalimat pada sebuah konten tertulis di webpage kita. Internal link ini tidak hanya relevan dalam hal teks, tetapi juga halaman yang dituju.
Misalnya kita menggunakan teks “roti keju,” maka halaman yang dituju biasanya punya kaitan dengan konten tentang roti keju. Entah itu soal resep, asal muasal, ataupun harganya. Jika digunakan dengan efektif, contextual linking terbukti merupakan strategi SEO yang sangat kuat bagi website.
2. Navigational Links
Tautan internal ini merupakan link yang mengarahkan pengunjung situs pada halaman atau artikel tertentu. Biasanya, link ini mengarah pada halaman yang penting dan memicu tindakan lanjutan pengunjung situs. Misalnya, internal link di situs bank pada artikel tentang cara membuat rekening online.
Navigational linking bisa ditambahkan dengan cara menautkan alamat halaman pengajuan rekening online di salah satu badan artikel. Hal ini tentu akan mempermudah pengunjung situs dalam mengakses halaman yang relevan dan membuat Google membaca website sebagai situs dengan reputasi yang baik.
3. Footer Links
Merupakan salah satu jenis tautan internal yang terletak di bagian footer atau paling bawah artikel. Tautan semacam ini biasanya berupa CTA atau call to action yang memicu pembaca untuk melakukan pembelian atau tindakan lanjutan menguntungkan lainnya.
Footer link biasanya berbentuk raw, artinya tautan ini tidak tersemat pada teks atau paragraf tertentu. Nama tautan sesuai dengan nama halaman yang dituju. Misalnya, “klik di sini untuk kembali ke Home.” Nah, footer link akan tertaut pada kata “Home” dan mengarahkan pengunjung ke halaman beranda situs.
4. Sidebar Links
Bedanya dengan footer link, tautan ini berada di bagian sidebar situs. Kesamaan keduanya, baik footer link maupun sidebar link sama-sama mengarahkan pengunjung ke halaman internal situs. Fungsi sidebar link adalah untuk meningkatkan reputasi situs di mata Google.
Situs dengan jenis link ini akan dianggap Google punya struktur yang rapi sehingga pengunjung bisa mencapai halaman target dengan mudah.
Manfaat Internal Link untuk Optimasi Website

Setidaknya ada beberapa manfaat internal link yang bisa dimaksimalkan untuk upaya optimasi situs. Di antaranya:
1. Membangun Hubungan Antar Konten
Dengan menyertakan internal link pada artikel atau konten pada website, Google dapat mengetahui hubungan antara berbagai halaman, postingan, dan konten lain dalam situs. Melalui cara ini, mesin pencari bisa dengan mudah mengetahui halaman mana di situs yang membahas topik serupa.
2. Memudahkan Pengunjung Mencari Informasi Lain
Manfaat lain internal link adalah, pengunjung tidak perlu repot keluar dan membuka halaman lainnya. Dengan mengklik tautan yang ada di konten, pengunjung bisa dengan mudah menemukan informasi yang dicari. Bagi Google, kemudahan yang ditawarkan situs menunjukkan bahwa website cukup seo-friendly.
3. Meminimalisasi Rasio Bounce Rate yang Tinggi
Bounce rate merupakan tindakan membuka suatu situs dan keluar dalam waktu singkat. Semakin tinggi bounce rate semakin kecil upaya masuk ke halaman pertama Google. Dengan adanya internal link hal ini dapat diminimalisasi karena tanpa keluar halaman, pengunjung bisa mengunjungi halaman yang diinginkan dengan sekali klik.
4. Membantu Search Engine dalam Menemukan Sebuah Konten
Keberadaan internal link juga akan memudahkan situs pencarian mengkategorikan konten ke topik tertentu. Semakin mudah Google mengkategorikan situs, semakin besar pula peluang untuk tampil di halaman pertama.
5. Meningkatkan Page Authority Halaman Website
Salah satu kebijakan Google adalah menggolongkan website berdasarkan PA atau page authority. Keberadaan internal link akan memudahkan Google mengkategorikan hal ini. Jadi bisa disimpulkan betapa pentingnya internal link dalam suatu situs.
Nah, itulah ulasan tentang internal link SEO, semoga bermanfaat.