Anda pasti bisa memperhatikan bahwa sebuah website dengan website lainnya memiliki karakternya masing-masing. Namun, tahukah Anda berapa banyak jenis website berdasarkan fungsinya?
1. Blog / Website Pribadi

Jenis website berdasarkan fungsinya yang pertama adalah website pribadi atau yang lebih sering disebut dengan blog. Awalnya, blog digunakan untuk keperluan individu berbagi pengalaman, pemikiran, atau karyanya. Sebuah blog akan terdiri dari berbagai artikel dan beberapa konten pendukung lain.
Namun, seiring dengan berkembangnya trend serta kebutuhan digital marketing, kini banyak pula perusahaan yang membuat blog sebagai bagian dari konten marketing mereka. Tak ketinggalan, blogger pun menjadikan platform tersebut sebagai media marketing mereka.
Baca juga: Jangan Asal Comot!! Kenali Niche Blog dan Cara Menentukannya!
2. E-Commerce / Toko Online

Seperti namanya, e-commerce adalah jenis website yang digunakan untuk keperluan jual-beli secara online. Website ini biasanya dilengkapi berbagai fitur untuk memudahkan customer melakukan pembelanjaan secara mandiri. Tak ketinggalan, ada beberapa informasi tambahan seperti cara melakukan pembelanjaan, pengembalian produk, hingga proses refund di menu FAQ serta chatbot.
Jenis website berdasarkan fungsinya sebagai platform transaksi ini juga punya banyak bentuknya. Ada yang berupa marketplace, yakni website tersebut mempertemukan banyak penjual dengan pembeli, seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan sebagainya. Selain itu, ada pula yang berupa toko tunggal dan hanya menjual produknya sendiri.
Baca juga: Ini Fitur Website Bisnis Yang Wajib Ada Di Website Bisnismu
3. Company Profile

Tidak semua perusahaan membuat website untuk berjualan secara terang-terangan. Faktanya, ada pula company profile website, yakni sebuah jenis website berdasarkan fungsinya memberi informasi resmi mengenai perusahaan tersebut. Dengan demikian, kepercayaan customer dapat meningkat sehingga menjaga kredibilitas perusahaan.
Tentunya, perusahaan perlu untuk melakukan update berkala mengenai beberapa informasi di halaman tersebut. Jika ada info yang sudah tidak lagi relevan, sebaiknya segera ganti agar tidak membingungkan customer.
4. Organisasi / Instansi Pemerintah

Sebagai salah satu bentuk untuk lebih “hadir” di masyarakat, organisasi maupun instansi pemerintah juga membuat website. Situs semacam ini biasanya menggunakan nama organisasi atau instansi di bagian depan dan domain khusus seperti .org dan or.id. untuk organisasi dan .go.id untuk instansi pemerintahan.
Informasi yang diberikan pun biasanya seputar perkembangan terkini dari apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan. Selain itu, website organisasi atau instansi pemerintah juga kerap membagikan edaran, himbauan, atau informasi lainnya (terutama yang berhubungan dengan masyarakat) di website tersebut.
5. Media Sharing

Inilah salah satu jenis website berdasarkan fungsinya yang paling banyak diakses. Seperti namanya, situs ini menjadi tempat untuk saling berbagi media, seperti file gambar, musik, hingga video. Mereka dapat mengunggah kreasi yang dibuat dan orang lain dapat memberi respon terhadap karya tersebut.
Contoh website jenis ini adalah YouTube, SoundCloud, dan berbagai situs untuk stock photo. Hanya saja, media di beberapa situs seperti stock photo biasanya tidak bisa sembarangan diunduh. Beberapa di antaranya ada yang dapat diunduh secara cuma-cuma, tetapi beberapa lainnya berbayar.
6. Forum / Komunitas Online

Komunitas merupakan sebuah wadah yang mempertemukan orang-orang dengan kesamaan minat, latar belakang, atau sebagainya. Di sini, mereka pun dapat berbagi antara satu dengan yang lainnya tentang topik-topik tertentu. Nah, komunitas ini pun turut muncul di dunia online sehingga anggotanya pun lebih banyak dan beragam.
Good Reads adalah salah satu website yang menjadi forum atau komunitas online bagi penggemar buku. Orang-orang yang masuk ke dalamnya pun berdiskusi banyak hal, seperti memberi review tentang sebuah buku, informasi tentang buku terbaru, buku apa saja yang direkomendasikan bulan ini, dan sebagainya.
7. News / Berita

Jenis website berdasarkan fungsinya ini telah hadir cukup lama dan menjadi pendamping media cetak maupun televisi yang sebelumnya sudah ada lebih lama. Isi dari situs ini adalah berita dan informasi aktual mengenai sebuah peristiwa.
Bentuk konten yang disajikan bermacam-macam, mulai dari artikel hingga video (biasanya dibuat dalam bentuk embedded sehingga tidak terlalu berat saat loading). Untuk mempermudah pengunjung menemukan berita yang ingin dinikmati, website juga dilengkapi berbagai menu yang membagi kategori, misal menu Ekonomi, Teknologi, Hiburan, Olahraga, Nasional, dan sebagainya.
8. Portfolio

Kebanyakan mereka yang berkarier di industri kreatif menempatkan berbagai hasil karyanya di sebuah website. Hal ini tentu akan membantu meningkatkan branding sekaligus memudahkan mereka jika harus melamar kerja ke suatu tempat. Alih-alih mencetak atau menyisipkan portofolio ke dalam lamaran, mereka cukup memberi tautan ke website tersebut.
Salah satu website yang cukup populer sebagai media portofolio adalah Behance. Di sini, pemilik karya juga bisa mendapat support dari pengunjung lainnya dengan adanya tombol untuk apresiasi.
9. Landing Page

Landing page adalah halaman pertama yang dilihat pengunjung ketika mengakses sebuah situs (biasanya setelah mengklik sebuah iklan). Bisa dibilang, landing page menjadi halaman perantara.
Pasalnya, dalam landing page biasanya terdapat tombol CTA yang akan mengarahkan pengunjung untuk melakukan aksi berikutnya, seperti berlangganan newsletter, membuat akun, dan lain-lain. Bagi perusahaan sendiri, adanya landing page ini akan membantu mereka mencapai konversi target yang diharapkan.
Itulah beberapa jenis website berdasarkan fungsinya. Jadi, mana yang paling pas untuk Anda?