Pemahaman yang mendalam tentang target audiens sangatlah penting dalam digital marketing. Pasalnya, dengan memahami hal ini, maka digital marketing campaign juga dapat dilakukan secara lebih optimal.
Salah satu cara memahami target audiens dengan baik adalah dengan membuat buyer persona. Nah, artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian hingga cara membuat buyer persona. Yuk simak baik-baik!
Apa itu Buyer Persona
Buyer persona merupakan represenstasi fiktif dari konsumen ideal suatu brand yang dibuat berdasaarkan data dan penelitian yang mendalam. Metode ini dibuat untuk membantu brand memahami lebih mendalam siapa target audiens atau konsumen potensial yang ingin dijadikan target bisnis atau marketing campaign.
Manfaat Membuat Buyer Persona
Sebelum membahas tentang cara membuat buyer persona, mari membahas tentang berbagai manfaat buyer persona terlebih dahulu, Dengan memahami manfaatnya, Anda tidak akan lagi ragu untuk mengoptimalkan strategi digital marketing brand.
Membantu Memahami Target Audiens
Buyer persona membantu suatu bisnis memahami secara mendalam siapa target audiens mereka. Jadi, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik, preferensi, dan kebutuhan mereka. Dengan cara ini, Anda dapat membuat strategi bisnis yang lebih terarah dan efektif.
Membuat Konten yang Terpersonalisasi
Dengan adanya buyer persona yang jelas, Anda dapat membuat konten marketing yang sudah disesuaikan dengan audiens. Hal ini memungkinkan Anda untuk menyampaikan pesan yang lebih relevan, menarik, dan bahkan bisa menjawab pain points yang dihadapi oleh konsumen. Hal ini membuat konsumen merasa lebih terlihat sehingga dapat meningkatkan engagement sekaligus meningkatkan peluang konversi.
Memberikan Insight dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Manfaat buyer persona berikutnya adalah mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang preferensi konsumen. Hal ini penting untuk membuat berbagai keputusan bisnis yang tepat misalnya pengarahan pengembangan produk, penentuan harga, strategi marketing yang efektif, dan lain-lain. Jadi, hal ini dapat mengurangi adanya pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan asumsi belaka.
Meningkatkan Retensi Pelanggan
Manfaat berikutnya adalah pengalaman pelanggan yang lebih baik. Anda dapat menyesuikan layanan, cara komunikasi, dan tindakan agar sesuai dengan minat pelanggan. Jadi, Anda dapat membangun hubungan yang lebih kuat, meningkatkan loyalitas, dan mengurangi tingkat churn atau perginya pelanggan.
Membantu Efisiensi Sumber Daya
Pemahaman yang jelas tentang target audiens dengan membuat buyer persona dapat membantu Anda mengarahkan sumber daya pemasaran dengan lebih efisien. Anda dapat mengidentifikasi marketing channel yang paling relevan, kemudian mengoptimalkan dana pada strategi yang lebih efisien. Jadi, Anda dapat menghindari pemborosan sumber daya pada segmentasi yang sebenarnya tidak relevan.
Membantu Mengidentifikasi Negative Persona
Negative persona merupakan persona pelanggan yang tidak termasuk pada target audiens bisnis Anda. Mereka adalah orang yang sama sekali tidak tertarik dengan bisnis atau brand Anda. Mengidentifikasi negative persona sangatlah penting agar Anda tidak mengalokasikan sumber daya maupun waktu untuk mengejar audiens yang sama sekali tidak tertarik dengan bisnis Anda.
Detail dari Buyer Persona
Setelah memahami apa itu buyer persona, maka Anda perlu memahami dulu detail buyer persona sebelum mulai membuatnya. Detail buyer persona merupakan informasi mendalam tentang karakteristik, minat, dan perilaku konsumen. Berikut ini adalah beberapa komponen detail buyer persona yang umum digunakan:
Demografi
Demografi merupakan informasi tentang faktor demografis seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, lokasi geografis, dan status perkawinan. Faktor demografis ini membantu memahami latar belakan dan konteks sosial target audiens.
Minat dan Hobi
Detail minat dan hobi konsumen mencakup topik atau kegiatan yang diminati, preferensi hiburan, aktifitas olahraga, serta kegiatan lain yang diikuti secara aktif. Informasi ini dapat membantu Anda dalam menyusun pesan dan konten yang menarik bagi target audiens.
Preferensi Pembelian
Informasi preferensi dan kebiasaan pembelian konsumen diantaranya termasuk preferensi brand, kriteria pembelian, alasan memilih suatu produk atau layanan, dan preferensi metode pembayaran. Detail informasi ini akan sangat membantu dalam menyusun penawaran dan strategi pemasaran yang lebih relevan dengan target audiens.
Tantangan dan Masalah yang Dialami
Detail ini membahas penyebab utama mengapa konsumen mencari solusi berupa produk atau jasa tertentu. Umumnya informasi ini juga berisi tentang tantangan yang dihadapi atau masalah yang ingin diselesaikan. Hal ini akan membantu dalam penyusunan pesan pemasaran yang membahas manfaat dan solusi yang bisa Anda tawarkan.
Online Behavior
Detail ini memberikan informasi tentang perilaku online konsumen termasuk platform media sosial yang digunakan, website yang sering dikunjungi, dan interaksi online lainnya. Informasi ini dapat membantu menentukan marketing channel yang paling relevan dan efektif untuk mencapai target audiens.
Tujuan dan Aspirasi
Detail ini memberikan informasi tentang tujuan jangka pendek atau panjang yang ingin dicapai konsumen. Informasi ini bisa berupa tujuan pribadi, profesional, atau finansial. Memahami detail ini akan membantu brand menunjukkan bagaimana produk atau jasa mereka dapat membantu konsumen meraih tujuan dan aspirasi tersebut.
Cara Membuat Buyer Persona
Sekarang Anda sudah tahu apa itu buyer persona serta manfaatnya. Nah, berikut ini adalah penjelasan tentang cara membuat buyer persona untuk brand Anda.
Lakukan Riset dan Analisis Data
Pertama, kumpulkan data pelanggan yang sudah Anda dengan menggunakan data dari perangkat analisis seperti Google Analytics 4, basis data pelanggan, atau dengan melakukan survei. Setelah semua data terkumpul, lakukan analisis pola atau trend an identifikasi kelompok pelanggan yang memiliki karakterisitik, preferensi, atau kebutuhan yang serupa.
Lakukan Interview dengan Pelanggan
Anda juga bisa melakukan wawancara dengan pelanggan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan nyata tentang preferensi, kebutuhan dan perilaku pelanggan. Dalam wawancara ini, Anda bisa menanyakan tentang demografi, minat, perilaku konsumen, atau masalah yang dialami. Data tersebut akan memberikan pandangan yang berbeda dan lebih mendalam dari sekadar riset statistik saja.
Buat Buyer Persona dengan Detail
Berdasarkan semua data yang sudah terkumpul, Anda dapat membuat profil yang rinci untuk setiap pelanggan yang sudah diidentifikasi. Berikan nama dan informasi demografis yang relevan, dan tambahkan informasi tentang minat atau hobi, preferensi pembelian, tantangan, tujuan, dan lain-lain. Semakin lengkap semakin baik.
Anda bahkan juga bisa memberikan karakter atau cerita latar belakan untuk mempermudah Anda memvisualisasikan buyer persona dengan lebih baik.
Validasi Buyer Persona
Setelah profil buyer persona selesai dibuat, lakukan verifikasi dan validasi terhadap informasi yang ada. Caranya adalah dengan berdisuksi dengan divisi-divisi lain yang juga berinteraksi dengan pelanggan. Divisi tersebut misalnya adalah sales, customer service, social media management, dan lain lain. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa profil tersebut sudah akurat.
Terapkan Buyer Persona dalam Strategi Marketing
Setelah poin a sampai d sudah dilakukan dan buyer persona Anda sudah valid dan akurat, maka Anda bisa menggunakannya dalam strategi pemasaran. Gunakan pemahaman tentang buyer persona ini untuk menyusun pesan konten dan membuat kampanye pemasaran lain yang relevan dan menarik bagi mereka.
Contoh Penerapan Buyer Persona
Masih belum memahami langkah konkrit menerapkan buyer persona dalam strategi pemasaran Anda? Jangan khawatir! Berikut ini beberapa contoh penerapan buyer persona yang bisa Anda coba.
Penerapan Buyer Persona dalam SEO
Gunakan buyer persona untuk membuat strategi SEO yang efektif. Dengan memahami profil target audiens, Anda dapat menyusun atau memilih kata kunci yang relevan dan membuat konten yang sesuai dengan preferensi mereka. Hal tersebut akan sangat membantu strategi SEO untuk mendapatkan traffic dan meningkatkan visibilitas di mesin pencari.
Penerapan Buyer Persona dalam SEM
Memahami preferensi dan searching behavior konsumen juga akan sangat membantu dalam penyusunan ads campaign yang efektif. Beberapa contohnya adalah dengan memilih platform yang tepat (seperti search ads atau display ads), menggunakan kata kunci yang relevan, dan menyusun iklan dengan teks atau visual yang tepat. Buyer persona juga akan membantu Anda menargetkan iklan kepada kelompok yang relevan.
Baca Juga: 8 Jenis Iklan Google Ads, Mana yang Paling Pas Buat Bisnismu?
Penerapan Buyer Persona dalam Media Sosial
Terakhir, dengan memahami platform media sosial yang sering digunakan target audiens, preferensi konten, dan online behavior mereka, maka Anda akan dapat membuat konten yang dapat menarik perhatian mereka. Memiliki buyer persona akan membantu Anda memilih platform yang tepat untuk berinteraksi dengan audiens, memilih gaya komunikasi yang tepat, dan mengelola media sosial dengan lebih efektif.
Setelah memahami buyer persona bisnis Anda, maka proses pembuatan konten juga akan lebih mudah. Jika masih ragu bagaimana mengoptimasi konten dengan buyer persona yang sudah dibuat, Anda bisa menggunakan jasa Coriate yang akan memastikan konten Anda memiliki relevan dengan target audiens Anda.
Coriate akan membantu mengoptimalkan website Anda dengan membuat konten yang relevan dan yang sudah dioptimalkan dengan teknis SEO. Jadi, fokuslah pada bisnis Anda dan biarkan jasa SEO Coriate yang mengoptimasi website Anda!