Dalam era digital yang semakin maju seperti sekarang ini, memiliki kemampuan untuk mengarahkan tindakan pengunjung adalah aset yang sangat penting. Call to Action adalah cara khusus agar Anda bisa mengarahkan tindakan pengunjung. Tahukah Anda apa itu Call to Action?
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang CTA dan bagaimana Anda bisa menerapkannya untuk meningkatkan penjualan. Yuk simak lebih lanjut!
Apa itu Call to Action?
Call to action adalah istilah yang digunakan dalam digital marketing yang merujuk pada teks pendek yang digunakan untuk mendorong audiens target untuk melakukan tindakan tertentu yang diinginkan.
Tindakan yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan tujuan atau target marketing campaign. Misalnya adalah untuk mengklik tautan, meninggalkan komentar media sosial, mengunjungi toko online, melakukan pembelian, dan lain-lain.
Bentuk CTA umumnya ada tiga, yaitu teks dengan tautan, tombol, dan teks biasa tanpa tautan. Contoh sederhana CTA adalah “Beli Sekarang!” atau “Download Sekarang!” dan banyak lagi.
Meskipun terlihat sederhana, namun jika dilakukan dengan baik dan tepat, CTA dapat memengaruhi perilaku audiens. Metode ini dapat membantu mengarahkan audiens untuk berinteraksi lebih lanjut sehingga meningkatkan conversion rate untuk bisnis. Namun agar efektif, CTA harus bisa mengomunikasikan secara jelas apa yang bisa didapatkan audiens dengan langsung merespon CTA.
5 Manfaat Menggunakan Call to Action
Call to action adalah aspek penting di setiap website. Pasalnya CTA ini berfungsi sebagai penunjuk yang memberitahukan audiens tentang apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Tanpa CTA yang jelas, pengunjung website mungkin akan kesulitan melihat rute yang harus dilakukan selanjutnya untuk membeli suatu barang atau mendaftar suatu layanan.
Berikut ini adalah 5 manfaat penting CTA yang harus Anda pertimbangkan.
Mempermudah Buyer’s Journey
Apapun jenis bisnis Anda, baik B2B, B2C, maupun peer-to-peer, CTA tetap dibutuhkan dalam suatu konten. Pasalnya, CTA digunakan untuk mempermudah buyer’s journey atau perjalanan pembeli dengan cara menunjukkan langkah apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
Misalnya, di halaman produk Anda menempatkan sebuah CTA yang bertuliskan “Masukkan ke Keranjang”. CTA ini berfungsi untuk menginformasikan pada pembeli langkah apa yang bisa dilakukan selanjutnya jika tertarik untuk membeli.
CTA yang efektif akan menghilangkan kebingungan dan memudahkan pelanggan mengambil langkah selanjutnya. Hal ini menyederhanakan navigasi sehingga pengalaman pembeli menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Meningkatkan Jumlah Audiens
CTA sebenarnya tidak hanya digunakan dalam konteks situs belanja seperti “Beli Sekarang” atau “Tambah ke Keranjang”. Teknik ini bisa digunakan untuk meningkatkan jumlah audiens suatu brand.
Dengan menambahkan CTA yang bersifat mengajak untuk menjadi pengikut media sosial brand seperti “Ikuti akun Instagram kami!” Anda bisa menambahkan CTA seperti ini di sebuah postingan konten website atau media sosial. Langkah seperti ini secara langsung menunjukkan apa yang brand Anda butuhkan dan sekaligus menjadi mesin pemasaran yang kuat untuk brand.
Meningkatkan Jumlah Konversi
Semakin menarik CTA yang dibuat, semakin besar pula kemungkinan audiens mengikuti arahan brand Anda. Kemudian, ketika semakin banyak audiens yang tertarik dan mengikuti CTA brand, maka hal ini akan meningkatkan jumlah konversi. Artinya, semakin besar pula konversi bisnis yang berhasil terwujud.
Meminimalisir Angka Bounce Rate
Ketika Anda menambahkan CTA pada konten atau halaman website, audiens memiliki arahan yang jelas mengenai apa yang harus dilakukan. Dengan CTA yang jelas, audiens memiliki arahan yang jelas mengenai apa yang harus dilakukan. Hal ini meminimalisir risiko audiens menjadi bingung akan apa yang harus dilakukan.
Tanpa CTA yang jelas, pengunjung bisa jadi akan bingung harus mengklik tombol yang mana. Karena kesulitan menggunakan laman website, bisa jadi mereka akan langsung keluar. Akibatnya angka bounce rate menjadi tinggi.
Konten seharusnya dibuat dengan membangun minat. Selanjutnya CTA menjadi puncaknya yang memungkinkan audiens untuk mencari tahu lebih lanjut tentang topik yang dibicarakan atau langsung melakukan pembelian.
Baca juga: Pahami Bounce Rate, Rasio Pengunjung yang Suka Ghosting!
Memastikan Setiap Konten Memiliki Tujuan yang Jelas
Konten suatu website harusnya dibuat dengan tujuan yang jelas. Sayangnya, tidak sedikit orang-orang yang asal mengunggah konten baru tanpa memikirkan apakah konten tersebut sesuai dengan content plan atau tujuan dari dibuatnya konten tersebut.
Menambahkan CTA yang jelas ke setiap konten yang dibuat akan membuat konten Anda lebih sesuai dengan rencana pemasaran bisnis secara keseluruhan. Contohnya adalah dengan menambahkan CTA untuk membeli suatu produk pada sebuah konten artikel. Dengan cara ini, maka tujuan dibuatnya artikel akan menjadi lebih jelas yaitu untuk mendorong konversi penjualan.
Baca juga: 6 Cara Membuat Konten Website Menarik & Berkualitas!
10 Jenis Call to Action yang Perlu Diketahui
CTA bisa sukses namun juga bisa gagal tergantung dari bagaimana Anda membuatnya. Sebelum membahas cara membuat CTA yang efektif, kenali dulu 10 jenis CTA berikut ini:
Lead Generation
Jenis pertama call to action adalah lead generation. Jika ingin mengubah pengunjung menjadi leads, maka tempatkan CTA di halaman manapun di website yang memiliki presentasi pengunjung baru yang tinggi.
Tempat terbaik untuk lead generation CTA adalah di halaman blog. Anda bisa menambahkannya di akhir konten blog, di sidebar, atau sebagai floating banner. Pastikan CTA tersebut menarik dan menyampaikan dengan jelas manfaat mengklik CTA tersebut.
Contoh lead generation CTA misalnya adalah tombol ajakan untuk “Download” atau “Berlangganan” konten website Anda.
Baca juga: Mau Banyak Prospek? Pelajari Leads & 10 Cara Mendapatkannya!
Pengisian Formulir
Berikutnya adalah jenis pengisian formulir. Sesuai dengan namanya, Anda menambahkan formulir di laman website Anda agar pengunjung memasukkan informasi mereka dalam database kontak Anda.
Namun, Anda tentu harus membuat format formulit tersebut lebih menarik. Misalnya adalah dengan memberikan penawaran khusus jika pengunjung memasukkan informasi mereka. Kemudian, daripada menggunakan kata “Submit” untuk tombol CTA, gunakan kata yang lebih menarik, misalnya “Klaim diskon 10%”.
Tombol “Baca Selengkapnya”
Ketika mengunggah suatu konten, hindari menampilkan keseluruhan konten dalam satu halaman. Anda harus berusaha menarik perhatian pengunjung agar mau mengklik unggahan dengan cara menampilkan beberapa paragraph pertama saja. Kemudian berikan tombol CTA yang bertuliskan “Baca Selengkapnya”.
Memperkenalkan Produk atau Jasa
Ketika pengunjung website mencari tahu produk atau jasa yang Anda tawarkan, usahakan mereka bisa mendapatkannya dengan mudah. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan tombol CTA yang menunjukkan produk atau jasa baru yang ditawarkan. Misalnya, buat banner kecil yang menceritakan sedikit tentang produk atau jasa Anda, kemudian tambahkan tombol CTA dengan tulisan “Cek di ini” atau “Lihat lebih lanjut”.
Social Sharing
Salah satu jenis CTA paling sederhana mendorong pembaca untuk membagikan konten ke lingkaran pertemanan. Tombol CTA seperti ini adalah komitmen yang tidak terlalu mengikat bagi pengunjung website untuk berinteraksi dengan brand.
CTA jenis ini paling mudah diatur pasalnya berbagai platform pembuatan website menyediakan kemudahan pengaturan. Biasanya CTA seperti ini muncul dalam bentuk logo media sosial di unggahan konten. Ketika pengguna mengklik salah satu logo, maka konten tersebut secara otomatis akan dibagikan ke akun media sosial mereka.
Lead Nurturing
Ketika seseorang sudah menjadi lead, namun belum siap membeli produk atau jasa Anda, maka gunakan CTA untuk menarik perhatian lead tersebut dengan penawaran lain. Misalnya, Anda bisa menggunakan CTA untuk menawarkan free trial atau demo. CTA seperti ini disebut lead nurturing yang bertujuan untuk memberi kesempatan lead mencoba produk.
Contoh lead nurturing misalnya adalah dengan menambahkan tombol “Start Your Free Trial” di halaman produk Anda.
Menyelesaikan Penjualan
Selain itu, ada juga CTA yang sangat fokus pada penjualan. Fungsinya adalah untuk meyakinkan pelanggan potensial untuk membeli produk Anda saat itu juga. Anda bisa meletakkan CTA ini di halaman produk agar setelah yakin, pelanggan bisa langsung menekan tombol untuk membeli produk.
Contoh CTA yang fokus pada penjualan misalnya adalah tombol “Beli Sekarang” yang ada di halaman produk.
Promosi Acara
Ketika menyelenggarakan sebuah acara khusus, Anda bisa menggunakan CTA untuk menyebarkan informasi soal acara tersebut atau meningkatkan penjualan tiket. Untuk CTA jenis ini, Anda bisa menempatkannya di mana saja tergantung dari segmen audiens yang diinginkan.
Kamu bisa membuat CTA ini muncul di halaman login, dashboard, atau sidebar. Cukup tambahkan tombol CTA bertuliskan “Klik di sini untuk daftar event”.
Related Product
Semakin lama pengunjung ada di halaman website Anda, semakin besar kemungkinan mereka berubah menjadi lead. Untuk memastikan mereka tinggal lebih lama, Anda bisa membuat CTA Related Product.
Misalnya, di halaman sebuah konten yang menjelaskan suatu produk atau jasa, Anda bisa menambahkan tombol CTA yang mengarah ke halaman produk lain yang masih sejenis.
Kuis
Banyak pengunjung website yang suka mengisi kuis. Untuk itu, Anda bisa membuat kuis di halaman visit agar pengunjung tinggal lebih lama di halaman tersebut. Anda bisa membuat CTA dengan judul “Ikuti Kuis Gratis”, untuk menarik perhatian mereka.
5 Cara Membuat Call to Action yang Menarik dan Efektif
Call to action adalah elemen penting dalam website maupun platform brand lainnya. Jadi, mari mulai membuat CTA yang menarik dan efektif dengan tips berikut ini!
Buat CTA dengan Singkat
CTA yang baik sebaiknya singkat dan langsung to the point atau tepat sasaran. Gunakan 2-5 kata saja untuk menyampaikan pesan yang diinginkan dengan efektif. Namun Anda juga bisa menggunakan 5-7 kata jika CTA tersebut membicarakan hal penting seperti detail promo. Misalnya, Anda bisa menggunakan CTA “Download sekarang”.
Gunakan Kalimat Aktif
CTA yang baik dibuat dengan kalimat aktif untuk mendorong audiens mengambil tindakan. Misalnya, “Belanja Sekarang” atau “Beli Sekarang”.
Tambahkan Urgensi dalam CTA
Untuk menarik perhatian audiens, tambahkan kesan urgensi atau darurat untuk mendorong audiens segera mengambil tindakan. Misalnya dengan kata-kata seperti “Flash Sale Akan Berakhir!” untuk mendorong audiens segera membeli barang tanpa menunda lagi.
Gunakan Kalimat yang Emosional
Anda juga bisa memanfaatkan emosi untuk memengaruhi dan membangkitkan perasaan tertentu pada audiens. Hal ini mendorong mereka mengambil tindakan yang Anda inginkan seperti membeli barang yang ditawarkan. Misalnya, “Ubah hidup Anda dengan produk ini!”
Buat Design CTA yang Menarik
Desain CTA yang menarik juga bisa memengaruhi keputusan audiens. Karena CTA umumnya berbentuk tombol, banner, atau sidebar, pastikan Anda membuat desain yang menarik yang sesuai dengan posisi CTA Anda.
Gunakan warna yang kontras antara teks CTA dengan banner agar mudah menarik perhatian. Anda juga bisa membuat tombol dengan ukuran lebih besar dari tombol lainnya di halaman website Anda.
Strategi digital marketing memang akan terus berkembang dan sasaran utamanya selalu untuk membuat target audiens mengambil keputusan yang diinginkan dan berinteraksi dengan brand lebih lama. Karena itulah CTA yang menarik dan dinamis akan sangat diperlukan untuk meningkatkan interaksi audiens dengan brand Anda.
Jika Anda masih ragu tentang cara membuat tombol CTA yang menarik untuk bisnis Anda, jangan khawatir. Coriate dapat membantu Anda. Coriate menyediakan jasa pembuatan website yang dapat membantu Anda menciptakan desain website yang hebat dan menarik perhatian. Dengan menggunakan layanan kami, Anda bisa memiliki desain tombol CTA yang menarik perhatian pengunjung Anda!
Jadi, apa lagi yang Anda tunggu? Cari tahu lebih lanjut tentang layanan Web Design dari Coriate!